Kamis, 03 Juni 2010

Tragedi Freedom Flotilla WNI Ditembak Saat Menolong Tentara Israel Rita Uli Hutapea - detikNews

Istanbul - Seorang ketua yayasan amal Turki yang ikut mengorganisir misi Freedom Flotilla menceritakan peristiwa mengerikan yang terjadi saat penyerangan pasukan Israel pada 31 Mei lalu.

Dikisahkannya, seorang aktivis tewas ditembak saat menyerah. Ada pula seorang pria Indonesia yang ditembak saat sedang menolong seorang tentara Israel yang terluka.

Kepada wartawan di bandara Istanbul, Turki, Bulent Yildirim, ketua Foundation for Human Rights and Freedoms and Humanitarian Relief (IHH), mengisahkan kejadian berdarah di kapal Mavi Marmara.

Dikatakan Yildirim, seperti diberitakan Reuters, Kamis (3/6/2010), seorang relawan Indonesia terkena tembakan di bagian perut. Padahal saat itu WNI tersebut sedang menolong seorang tentara Israel yang terluka. Tidak disebutkan identitas WNI tersebut.

Dikisahkan Yildirim, beberapa relawan berhasil merebut senjata dari 10 tentara Israel yang masuk ke kapal Mavi Marmara. Namun senjata-senjata itu kemudian dibuang ke laut.

"Ya kami mengambil senjata-senjata mereka. Itu namanya membela diri meskipun jika kami menembakkan senjata-senjata mereka," kata Yildirim yang tiba di Istanbul hari ini setelah dibebaskan dari tahanan Israel.

Diimbuhkan pengacara itu, para relawan lainnya menyerukan mereka untuk tidak menggunakan senjata tersebut. Akhirnya semua senjata api tersebut dibuang ke laut.

Sebelumnya pemerintah Israel menyatakan pasukannya melepas tembakan sebagai pembelaan diri. Israel mengklaim, para relawan telah menyerang tentara-tentara Israel dengan pisau, kursi, kayu dan dua pistol yang direbut dari prajurit Israel.

Menurut pemerintah Israel, dua dari 9 korban tewas dalam penyerangan itu telah menggunakan dua pistol tersebut untuk melukai dua tentara Israel.

Yildirim membenarkan bahwa beberapa relawan telah memukuli sejumlah tentara Israel. Namun itu dilakukan untuk membela diri.

Dikisahkan Yildirim, ada seorang fotografer yang ditembak di dahi dari jarak satu meter. Ada pula relawan yang tewas ditembak saat dia menyerah.

Menurut Yildirim, pasukan Israel awalnya hanya melepaskan peluru karet dari jarak dekat. Namun kemudian pasukan Israel menembakkan peluru asli setelah beberapa relawan di kapal Mavi Marmara menyerang mereka dengan kursi dan kayu pemukul. (ita/nrl)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkam menuangkan komentar anda dalam bahasa yang sopan dan mudah dipahami. terimakasih
GOD BLESS YOU