ATHENA, KOMPAS.com — Yunani, Rabu (2/6/2010), mendesak Israel untuk membebaskan aktivis negeri itu menyusul penyergapan berdarah Israel terhadap kapal-kapal bantuan kemanusiaan yang menuju Jalur Gaza.
Yunani mengklaim, sejumlah aktivis telah diperlakukan buruk dalam operasi itu. "Menurut informasi yang kami terima, sejumlah (warga negara Yunani) melakukan protes karena mereka diperlakukan buruk selama ditahan," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri Yiannis-Alexios Zepos kepada para wartawan setelah pertemuan dengan duta besar Israel untuk Athena, Ali Yahya.
"Kami mengharapkan pembebasan segera warga negara Yunani. Kami meminta agar mereka dilindungi dan kesehatannya dijaga," kata Zepos seraya menambahkan bahwa pesawat militer Yunani siap untuk memulangkan para aktivis.
Sekitar 30 aktivis Yunani masih ditahan di Israel setelah penyergapan, Senin, di perairan internasional yang mengakibatkan sembilan orang tewas dan memicu kemarahan dunia internasional.
Menurut televisi negara itu, NET, beberapa dari mereka menolak untuk menandatangani dokumen pembebasan karena dokumen itu hanya tertulis dalam bahasa Ibrani. Salah seorang aktivis, Michalis Grigoropoulos, mengatakan bahwa dua warga negara Yunani dipukuli oleh polisi Israel dan mereka ditahan dalam kondisi buruk di Ashdod, pelabuhan tempat para milisi ditahan.
"Mereka memaksa saya menandatangani surat-surat pengeluaran paksa saya, tanpa saya mengetahui apa yang tertulis di surat itu karena saya tidak diberikan hak untuk memperoleh penerjemah, seorang pengacara, atau untuk berkomunikasi dengan keluarga saya," kata dia dalam sebuah konferensi pers di Athena, Selasa.
Gemini adalah simbol kecerdasan, memiliki banyak akal. Komunikasi dan bahasa sangat penting bagi mereka. Mereka memiliki kemampuan berkembang dan belajar yang tinggi. Keragaman adalah penyedap kehidupan. Pengetahuan, pikiran yang cepat dan kepandaian jelas terlihat pada zodiak ini. Simbol ini memiliki pesona alami dan energi karisma yang menarik semua zodiak. Mereka memiliki banyak ide yang dapat membuat kita tertarik.
Kamis, 03 Juni 2010
Serangan Israel Semua Korban Tewas Kena Tembak
ANKARA, KOMPAS.com - Sembilan aktivis yang tewas dalam serangan Israel terhadap kapal bantuan yang sedang menuju ke Jalur Gaza semuanya disebabkan oleh luka tembak, lapor kantor berita Turki, Anatolia, Kamis (3/6).
Ahli forensik di Istanbul menemukan luka-luka akibat peluru pada tubuh semua korban dan menentukan bahwa salah satu korban ditembak dari jarak dekat. Para ahli itu mengatakan, keadaan pasti seputar kematian para aktivis itu akan menjadi jelas dalam pemeriksaan balistik yang memakan waktu sekitar satu bulan.
Dari sembilan korban tewas itu, delapan warga Turki dan seorang warga Amerika Serikat (AS) turunan Turki. Anatolia melaporkan, kewarganegeraan korban diketahui berdasarkan pemeriksaan post-mortem di sebuah institut forensik di Istanbul. Kesembilan mayat diterbangkan ke Istambul Kamis dini hari.
Ahli forensik di Istanbul menemukan luka-luka akibat peluru pada tubuh semua korban dan menentukan bahwa salah satu korban ditembak dari jarak dekat. Para ahli itu mengatakan, keadaan pasti seputar kematian para aktivis itu akan menjadi jelas dalam pemeriksaan balistik yang memakan waktu sekitar satu bulan.
Dari sembilan korban tewas itu, delapan warga Turki dan seorang warga Amerika Serikat (AS) turunan Turki. Anatolia melaporkan, kewarganegeraan korban diketahui berdasarkan pemeriksaan post-mortem di sebuah institut forensik di Istanbul. Kesembilan mayat diterbangkan ke Istambul Kamis dini hari.
Tragedi Freedom Flotilla WNI Ditembak Saat Menolong Tentara Israel Rita Uli Hutapea - detikNews
Istanbul - Seorang ketua yayasan amal Turki yang ikut mengorganisir misi Freedom Flotilla menceritakan peristiwa mengerikan yang terjadi saat penyerangan pasukan Israel pada 31 Mei lalu.
Dikisahkannya, seorang aktivis tewas ditembak saat menyerah. Ada pula seorang pria Indonesia yang ditembak saat sedang menolong seorang tentara Israel yang terluka.
Kepada wartawan di bandara Istanbul, Turki, Bulent Yildirim, ketua Foundation for Human Rights and Freedoms and Humanitarian Relief (IHH), mengisahkan kejadian berdarah di kapal Mavi Marmara.
Dikatakan Yildirim, seperti diberitakan Reuters, Kamis (3/6/2010), seorang relawan Indonesia terkena tembakan di bagian perut. Padahal saat itu WNI tersebut sedang menolong seorang tentara Israel yang terluka. Tidak disebutkan identitas WNI tersebut.
Dikisahkan Yildirim, beberapa relawan berhasil merebut senjata dari 10 tentara Israel yang masuk ke kapal Mavi Marmara. Namun senjata-senjata itu kemudian dibuang ke laut.
"Ya kami mengambil senjata-senjata mereka. Itu namanya membela diri meskipun jika kami menembakkan senjata-senjata mereka," kata Yildirim yang tiba di Istanbul hari ini setelah dibebaskan dari tahanan Israel.
Diimbuhkan pengacara itu, para relawan lainnya menyerukan mereka untuk tidak menggunakan senjata tersebut. Akhirnya semua senjata api tersebut dibuang ke laut.
Sebelumnya pemerintah Israel menyatakan pasukannya melepas tembakan sebagai pembelaan diri. Israel mengklaim, para relawan telah menyerang tentara-tentara Israel dengan pisau, kursi, kayu dan dua pistol yang direbut dari prajurit Israel.
Menurut pemerintah Israel, dua dari 9 korban tewas dalam penyerangan itu telah menggunakan dua pistol tersebut untuk melukai dua tentara Israel.
Yildirim membenarkan bahwa beberapa relawan telah memukuli sejumlah tentara Israel. Namun itu dilakukan untuk membela diri.
Dikisahkan Yildirim, ada seorang fotografer yang ditembak di dahi dari jarak satu meter. Ada pula relawan yang tewas ditembak saat dia menyerah.
Menurut Yildirim, pasukan Israel awalnya hanya melepaskan peluru karet dari jarak dekat. Namun kemudian pasukan Israel menembakkan peluru asli setelah beberapa relawan di kapal Mavi Marmara menyerang mereka dengan kursi dan kayu pemukul. (ita/nrl)
Dikisahkannya, seorang aktivis tewas ditembak saat menyerah. Ada pula seorang pria Indonesia yang ditembak saat sedang menolong seorang tentara Israel yang terluka.
Kepada wartawan di bandara Istanbul, Turki, Bulent Yildirim, ketua Foundation for Human Rights and Freedoms and Humanitarian Relief (IHH), mengisahkan kejadian berdarah di kapal Mavi Marmara.
Dikatakan Yildirim, seperti diberitakan Reuters, Kamis (3/6/2010), seorang relawan Indonesia terkena tembakan di bagian perut. Padahal saat itu WNI tersebut sedang menolong seorang tentara Israel yang terluka. Tidak disebutkan identitas WNI tersebut.
Dikisahkan Yildirim, beberapa relawan berhasil merebut senjata dari 10 tentara Israel yang masuk ke kapal Mavi Marmara. Namun senjata-senjata itu kemudian dibuang ke laut.
"Ya kami mengambil senjata-senjata mereka. Itu namanya membela diri meskipun jika kami menembakkan senjata-senjata mereka," kata Yildirim yang tiba di Istanbul hari ini setelah dibebaskan dari tahanan Israel.
Diimbuhkan pengacara itu, para relawan lainnya menyerukan mereka untuk tidak menggunakan senjata tersebut. Akhirnya semua senjata api tersebut dibuang ke laut.
Sebelumnya pemerintah Israel menyatakan pasukannya melepas tembakan sebagai pembelaan diri. Israel mengklaim, para relawan telah menyerang tentara-tentara Israel dengan pisau, kursi, kayu dan dua pistol yang direbut dari prajurit Israel.
Menurut pemerintah Israel, dua dari 9 korban tewas dalam penyerangan itu telah menggunakan dua pistol tersebut untuk melukai dua tentara Israel.
Yildirim membenarkan bahwa beberapa relawan telah memukuli sejumlah tentara Israel. Namun itu dilakukan untuk membela diri.
Dikisahkan Yildirim, ada seorang fotografer yang ditembak di dahi dari jarak satu meter. Ada pula relawan yang tewas ditembak saat dia menyerah.
Menurut Yildirim, pasukan Israel awalnya hanya melepaskan peluru karet dari jarak dekat. Namun kemudian pasukan Israel menembakkan peluru asli setelah beberapa relawan di kapal Mavi Marmara menyerang mereka dengan kursi dan kayu pemukul. (ita/nrl)
Langganan:
Komentar (Atom)