Rabu, 24 Februari 2010

LIMA FRAKSI SEBUT NAMA YANG TERLIBAT

24-Feb-2010





  Sejumlah Fraksi di Pansus Angket Century akhirnya menyebut berbagai nama yang bertanggung jawab terkait skandal Bank Century. Fraksi yang menyebut nama secara eksplisit diantaranya, PDI Perjuangan, PKS, Partai Golkar, Gerindra, Partai Hanura. Sementara Fraksi lain tidak eksplisit menyebut nama diantaranya, Partai Demokrat, PPP, PKB, dan PAN.



Hal tersebut mengemuka saat Pansus Angket Century mengadakan rapat Internal membahas mengenai pandangan akhir Fraksi mengenai kasus Bank Century, yang dipimpin oleh Ketua Pansus Angket Century Idrus Marham, di Gedung Nusantara, Rabu malam, (23/2).



PDI Perjuangan dengan Juru bicaranya Maruarar Sirait, menilai perlu dilakukan proses hukum terbuka terhadap para pejabat yang memegang posisi kunci saat terjadinya kasus Bank Century terjadi seperti Mantan Gubernur BI Dr. Boediono, mantan ketua KSSK Sri Mulyani, mantan anggota Dewan Gubernur Miranda Goeltom, Direktur Pengawasan BI Sabar anton Tarihoran, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Anwar Nasution, Deputi Gubernur BI Aulia Pohan, Mantan Gubernur BI Burhanudin Abdullah. “Harus segera diproses secara hukum oleh aparat KPK, Kepolisian, dan kejaksaan agung,”terangnya.



Menurut Maruarar perlu adanya perbaikan substansial terkait UU tentang perbankan, pasar modal. "DPR akan segera menyusun pembentukan tim pengawas yang bertugas mengawasi dan menindaklanjuti hasil rekomendasi hasil dari Pansus,"katanya.



Sementara PKS, menilai pihak yang bertanggung jawab terkait kasus skandal bank Century diantaranya yaitu Mantan Gubernur BI Boediono, Deputi Gubernur BI Budi Mulya, Direktur Pengelolaan Moneter BI Edi Sulaiman Yusuf, Mantan Deputi Gubernur Senior BI Miranda Goeltom, Ketua KSSK Sri Mulyani, Kepala Eksekutif Roedjito, Robert Tantular, Zainal Abidin, Rafat Ali Rivzi, Hesham Al-Warraq, Raden Pardede, Rudjito hingga Firdaus Djaelani. Pada pandangannya, PKS meminta nama-nama yang disebut tersebut harus segera diusut demi tegaknya hukum di Indonesia.



Hal senada disampaikan oleh juru bicara Partai Golkar, Ade Komarudin secara tegas menyebut nama-nama pihak-pihak yang terlibat yang semula pandangannya hanya menyebut inisial saja.



PAN dengan juru bicaranya Asman Abnur menyebut adanya penyimpangan Bank Century. Karena itu, Fraksi PAN secara tegas meminta manajemen dan pemegang saham Bank Century diproses secara hukum. PAN tidak secara tegas menyebut pihak-pihak lain yang bertanggung jawab terkait skandal Bank Century tersebut.



Fraksi PPP meminta seluruh aparat penegak hukum di Indonesia menindaklanjuti hasil rekomendasi pihak-pihak terkait. Namun PPP tidak memberikan penjelasan secara detail pihak-pihak yang terlibat.



Sikap FPKB tidak jauh berbeda dengan Demokrat. Pada pandangannya yang dibacakan oleh Muhammad Toha, PKB menilai tidak ada yang salah dalam bailout Bank Century karena apabila tidak dilakukan segera maka Indonesia bisa terkena krisis keuangan.



"Bailout Century harus dipandang sebagai upaya penyelamatan dari krisis keuangan yang lebih besar," terangnya.



Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) menyebutkan adanya dugaan pelanggaran yang dilakukan pihak-pihak dalam kasus Bank Century. Gerindra menyebut Gubernur BI, Ketua KSSK, Ketua UKP3R, dan Deputi Gubernur BI.



Juru bicara Partai Hanura Akbar Faisal mengatakan, Mantan Gubernur BI Boediono harus dibawa ke Mahkamah Konstitusi karena saat ini menjadi Wapres maka tidak akan bisa diproses melalui hukum biasa.



"Penanganan kasus tersebut diusulkan dibawa ke ranah hukum, karena wapres tidak bisa diselesaikan dengan mekanisme hukum biasa maka diusulkan DPR melalui hak menyatakan pendapat membawa masalah ini ke MK, untuk segera merumuskannya melalui mekanisme konstitusi yang ada," terangnya. (si)

Senin, 22 Februari 2010

Panasonic Gobel Awards ke-13 Kejayaan di Tahun Emas

Jakarta, 18 Februari 2010 – Ajang apresiasi bergengsi bagi insan pertelevisian di Indonesia, Panasonic Gobel Awards, akan kembali digelar pada tanggal 26 Maret 2010 dengan tema ‘Indonesia Unite’, sebuah tema yang sejalan dengan semangat bangsa Indonesia sebagai bangsa besar dalam menghadapi tantangan di masa depan.

Malam penganugrahan setahun sekali yang telah memasuki usia yang ke-13 ini akan dilaksanakan di Djakarta Theatre, di bilangan Jakarta Pusat, dengan nama The 13th Panasonic Gobel Awards dan bertepatan dengan Tahun Emas PT Panasonic Gobel Indonesia, sebagai penyelenggara Panasonic Gobel Awards.
Jakarta, 18 Februari 2010 – Ajang apresiasi bergengsi bagi insan pertelevisian di Indonesia, Panasonic Gobel Awards, akan kembali digelar pada tanggal 26 Maret 2010 dengan tema ‘Indonesia Unite’, sebuah tema yang sejalan dengan semangat bangsa Indonesia sebagai bangsa besar dalam menghadapi tantangan di masa depan.

Malam penganugrahan setahun sekali yang telah memasuki usia yang ke-13 ini akan dilaksanakan di Djakarta Theatre, di bilangan Jakarta Pusat, dengan nama The 13th Panasonic Gobel Awards dan bertepatan dengan Tahun Emas PT Panasonic Gobel Indonesia, sebagai penyelenggara Panasonic Gobel Awards.

Sejalan dengan momentum Tahun Emas tersebut, PT Panasonic Gobel Indonesia memberikan penambahan nama penghargaan dari Panasonic Awards –nama yang telah dipakai sejak tahun 1997- menjadi Panasonic Gobel Awards serta  disertai dengan perubahan pada logo penghargaan tersebut. Tujuan penambahan nama dan perubahan logo tersebut adalah bertujuan memberikan identitas yang tegas bahwa penghargaan Panasonic Gobel Awards adalah ide asli dari Indonesia. Sebuah ide yang terinspirasi dari semangat almarhum Drs. H. Thayeb Mohammad Gobel, pendiri Panasonic Gobel Indonesia dan pionir kehadiran industri pertelevisian di Indonesia.

Rinaldi Sjarif, Vice President PT Panasonic Gobel Indonesia, mengatakan, “Penyelenggaraan Panasonic Gobel Awards 2010 ini merupakan momentum penting dari kiprah kami sejak tahun 1997, karena bertepatan dengan usia Panasonic Gobel yang ke-50 sekaligus menunjukkan komitmen dan konsistensi kami terhadap perkembangan pertelevisian di Indonesia”.

Mengenai perubahan pada logo, Rinaldi mengatakan, “logo penghargaan masih tetap simbol manusia untuk mempertegas gengsi penghargaan ini bagi insan-insan televisi yang memenangkannya. Warna emas pada bentuk trofi penghargaan menyimbolkan nilai eksklusif penghargaan serta dengan penambahan kalimat The 13th Annual Panasonic Gobel Awards, di mana kalimat ini akan dipakai pada penghargaan Panasonic Gobel Awards di tahun-tahun mendatang.”

Ajang apresiasi untuk karya dan insan televisi berbasis popularitas ini  mempersembahkan 24 penghargaan yang terdiri dari 11 penghargaan Kategori Individu dan 13 penghargaan Kategori Program/Acara Terfavorit pilihan pemirsa. Pada penghargaan kali ini, kategori Program/Acara Hiburan Anak-Anak dan Edutainment Anak-anak di gabung menjadi satu kategori, yaitu kategori Program /

Acara Anak-anak, sedangkan kategori Program Documentary yang pada tahun lalu diadakan, pada penghargaan kali ini ditiadakan. Perubahan juga dilakukan pada Kategori Program/Acara News magazine, yang pada tahun ini diganti dengan Kategori Feature dan menambahkan kategori baru yaitu Kategori Talent Search dan Presenter Talent Show.

Dalam pencarian karya dan insan yang dinilai, Panasonic Gobel Indonesia bekerjasama dengan AGB Nielsen Media Research. Karya yang diapresiasi disediakan oleh AGB Nielsen Media Research yang memantau seluruh program televisi dari frekwensi penyiaran, rating dan sharenya. Data yang sudah dikelompokkan ke dalam rumah-rumah ini kemudian diserahkan ke Tim Verifikasi untuk disaring lagi sehingga bebas dari karya jiplakan dan tayangan ulang (rerun). Setelah diverifikasi, tim verifikasi menentukan 5 program teratas. Karena basis penilaian adalah popularitas, maka 5 program yang  dipilih adalah yang ratingnya paling tinggi. Ke 5 program inilah yang kemudian diumumkan ke masyarakat melalui media massa sebagai nominasi.

Tim verifikasi The 13th Panasonic Gobel Awards terdiri dari praktisi dan individu yang kredibel dan ahli di bidang pertelevisian dan hiburan. Mereka adalah Rosiana Silalahi (perwakilan desk News), Manoj Punjabi, pakar program Sinetron dan Production House, Helmy Yahya (perwakilan pelaku industri pertelevisian), Indra Yudistira Ramadhan (RCTI), Eko Patrio (artis), Robby Winarka (pelaku industri), Maman Suherman (pelaku industri), Sofyan Herbowo (perwakilan masyarakat), Karni Ilyas (TVOne), Quilla Jozal (Trans Corp), dan Deddy Mizwar (perwakilan artis).

Malam puncak Panasonic Gobel Awards XIII yang mengusung tema “Indonesia Unite”, pada intinya akan menampilkan karya-karya terbaik dari local genius Indonesia di bidang seni. Para penampil baik penyanyi dan pembaca nominasi nantinya akan memakai karya dari disainer-disainber terbaik dan malam puncak tersebut akan disiarkan secara langsung oleh stasiun-stasiun TV di bawah naungan MNC Group ( RCTI, TPI, Global TV ).

KPK Periksa Karyawan Budi sampoerna

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis, memeriksa Hariyadi, salah satu karyawan konglomerat Budi Sampoerna terkait penyelidikan kasus Bank Century. Eman Achmad, pengacara Budi Sampoerna juga datang di gedung KPK, meski tidak mendampingi Hariyadi dalam pemeriksaan. Dia hanya menunggu pemeriksaan Hariyadi di lobi gedung KPK.



Kepada wartawan, Eman mengatakan, Ha­riyadi dimintai keterangan tentang kronologis kejadian pada tanggal 14 Novem­ber 2008 sampai 16 No­vember 2008. "Pak Hariya­di mendampingi pak Budi pada tanggal itu," kata Eman.

Saat itu, Budi Sam­poerna yang tinggal di Surabaya berangkat ke Jakarta. Dia menuju ke lantai 21 sebuah gedung di dekat salah satu pusat perbelanjaan di kawasan Senayan, Jakarta. Budi bertemu dengan pemilik Bank Century, Ro­bert Tantular di tempat itu. Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh sejumlah orang, antara lain dua karyawan Budi, Wenawati dan Hariyadi.



Selain itu, juga ada Rudy Soraya, kawan Budi.Agenda pertemuan itu adalah pembahasan pencairan rekening Budi di Bank Century sebesarRp 1,7 triliun. Budi merasa perlu membahas hal itu karena sejak Agustus 2008, konglomerat tersebut kesulitan mencairkan dananya dari bank yang, sedang kekurangan dana segar itu.



Eman menegaskan, Budi hanya mengetahui rencana pencairan dana. Menurut Eman, kliennya tidak mengetahui pemindahan uangnya sebesar 96,5 juta dolar AS dari Bank Century cabang Surabaya ke Bank Century Jakarta.



Selain itu, kata Eman, Budi juga tidak menge­tahui pemecahan deposito miliknya sebesar 42,8 juta dolar AS menjadi 247 re­kening Negotiable Certifi­cate Deposits (NCD) yang masing-masing senilai Rp 2 miliar. Pemecahan itu diduga bertujuan agar dana Budi bisa diganti oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) jika Bank Century bermasalah. "Klien saya sama sekali tidak mengetahui itu," katanya.



Hingga kini, KPK masih menyelidiki kasus Bank Century. Proses penye­lidikan itu bertujuan untuk mencari apakah ada dugaan tindak pidana korupsi dalam kasus tersebut.



Selain memeriksa Harijadi, menurut Kepala Biro Humas KPK, Johan Budi SP, KPK juga melanjutkan pemeriksaan kasus percobaan penyuapan dan menghalangi penyidikan kasus tindak pidana korupsi dengan tersangka Anggodo Widjojo.



Kali ini, penyidik KPK memeriksa komisioner Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Myra Diarsi. Nama Myra disebut dalam rekaman hasil sadapan pembicaraan telepon seluler milik Anggodo. Dalam rekaman yang diperdengarkan di Mahkamah Konstitusi (MK) terse­but terdapat pembicaraan telepon antara Anggodo dengan komisioner LPSK, Ktut Sudiharsa.



Nama Myra disebut dalam percakapan tersebut. Dalam  rekaman    itu, Anggodo   meminta   tolong pada  Ktut  untuk  menyelenggarakan   perlindungan saksi terhadap sang kakak, Anggoro Widjojo yang telah ditetapkan    sebagai    ter­sangka kasus dugaan korupsi   pengadaan   proyek Sistem  Komunikasi  Radio  Terpadu   (SKRT),    Departemen   Kehutanan   (Dephut).



Saat ini, Anggoro telah ditetapkan    sebagai    buronan KPK, karena setelah ditetapkan    sebagai    ter­sangka dia tidak berada di Indonesia.



Sumber: Suara Karya, 19 Febrauri 2010

Undip Sediakan Rp 9 Miliar Beasiswa Setahun

Semarang, undip.ac.id - UNIVERSITAS Diponegoro menyediakan beasiswa bagi mahasiswa sebesar Rp 9 miliar per tahun yang disediakan Undip, bekerja sama dengan berbagai instansi pemerintah dan swasta.
Hal tersebut diungkapkan oleh Pembantu Rektor III Bidang Kemahasiswaan Sukinta SH MHum. Program beasiswa tersebut ditujukan bagi mahasiswa berprestasi, kurang mampu, serta ada juga beasiswa bantuan program pascasarjana (BPPS) atau dikenal dengan beasiswa BPPS.
Beasiswa ditujukan bagi dosen atau tenaga pengajar yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk program pascasarjana.
"Dalam hal penyediaan beasiswa, Undip menggandeng berbagai pihak untuk menjadi sumber dana" Pada tahun 2009 jumlah penerima mahasiwa adalah 6.176 orang terdiri atas 2.633 pria dan 3.543 wanita, dengan 40 sumber dana. Rincian penerima beasiswa prestasi peningkatan akademis (PPA) tahun 2009 sejumlah Rp 4.887.500.000 dengan jumlah penerima 3.515 orang. Tiap orang mendapatkan Rp 1.500.000.
Pendundaan Dikatakannya, dilihat dari aspek kemampuan ekonomi, sebagian besar mahasiswa Undip mampu membayar sumbangan pembinaan pendidikan (SPP).
Namun ada beberapa mahasiswa yang belum mampu membayar SPPsesuai jadwal.
"Untuk mengatasi hal tersebut Undip mengambil kebijakan berupa penundaan, keringanan dan pembebasan SPP yang pelaksanaannya diatur dengan peraturan yang ditetapkan Surat Keputusan Rektor," ujar dosen Fakultas Hukum Undip itu.
Bahkan yang terbaru yang baru saja diberikan ke mahasiswa dari Yayasana Astra Honda Motor sebanyak Rp 20 juta yang diberikan kepada 20 mahasiswa dan juga beasiswa HSBC Diversity Sebanyak Rp 30 juta rupiah yang diberikan kepada mahasiswa yang tidak mampu dan berprestasi.
Berita Terkait: Suara Merdeka, 13 Februari 2010