Rabu, 12 Mei 2010

8 Museum Ikut Pamerkan Koleksi

SEMARANG(SI) – Sebanyak delapan museum di Jateng ikut meramaikan ”Festival Ranggawarsita” dalam rangka tahun kunjung Museum 2010 yang mulai dibuka kemarin.
Museum yang ikut berpartisipasi itu yakni Museum Kretek Kudus, Sekolah Slawi, Purbalingga, BPK Magelang, Arsip Daerah Jateng, Karmawibhangga Taman Wisata Candi Borobudur,Nyonya Meneer dan Ranggawarsita itu sendiri. Di dalam Museum Purbalingga ada beberapa museum yang ikut memeriahkan seperti museum uang,reptil dan insektisida. Di samping itu, Museum Ranggawarsita juga memamerkan sebagian benda-benda purbakala yang termasuk dalam kategori koleksi hibah. ”Dari 46 museum hanya 8 museum yang ikut berpartisipasi.Festival ini direncanakan rutin setiap tahun dan diharapkan tahun depan lebih banyak museum yang turut serta,” ungkap Kepala Kepala Sub Bagian Tata Usaha Museum Ronggowarsito Gunarso saat acara pembukaan kemarin.

Festival mulai berlangsung mulai 11-16 Mei diisi berbagai acara menarik seperti seni pementasan tradisional, lomba tari,mewarnai Benda Cagar Budaya (BCB), city tourdengan mobil antik dan pemutaran film Indie. ”Festival ini berusaha menghadirkan tempat tujuan wisata dalam satu lokasi,” tandasnya. Gunarso menambahkan, pihaknya terus berupaya agar museum banyak diminati oleh pengunjung wisatawan domestik maupun manca negara. ”Museum adalah salah satu aset di bidang pelestarian budaya dan pendidikan bagi guru, anak sekolah dan masyarakat. Dengan berkunjung ke museum dapat mengenal sejarah perjuangan bangsa dan budaya serta memberikan pendidikan sejarah,” tandasnya. Menurutnya, ajang ini sebagai wadah koordinasi antar pengelola museum.

”Sebagai dukungan gerakan nasional cinta museum dan menyongsong tahun kunjung Jateng,” tandasnya. Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jateng Tri Priyanti Hati mengatakan, kegiatan Festival Ranggawarsita bertujuan untuk memperbanyak pengunjung museum serta meningkatkan apresiasi dan kepedulian masyarakat terhadap warisan budaya bangsa.” Agar masyarakat lebih bergairah berkunjung ke museum sehingga menjadi lebih semarak dan hidup,”bebernya. Menurutnya, museum sebagai wahana pembelajaran masyarakat perlu didorong menjadi dinamis serta dapat melayani masyarakat dengan memadai.Jumlah pengunjung museum,imbuhnya,mengalami kenaikan setiap tahun.

Di tahun 2009 jumlah pengunjung museum sebanyak 43.962.000 pengunjung.” Hingga bulan April 2010 pengunjung museum sudah mencapai 12.523.000 pengunjung,”tandasnya. (hendrati hapsari)

Harga Makanan di Malioboro Distandardisasi

YOGYAKARTA (SI) - Paguyuban Pedagang Lesehan Malioboro (PPLM) mulai menerapkan standardisasi harga makanan dan minuman yang dijual oleh anggotanya.

Langkah ini bertujuan untuk mengantisipasi terjadinya pengemplangan harga kepada para wisatawan. Ketua PPLM malam hari,Sukidi mengatakan,pihaknya telah menetapkan batasan harga minimal dan maksimal makanan dan minuman yang dijual pedagang lesehan di Malioboro.Harga bawah ditetapkan untuk mengantisipasi persaingan tidak sehat antara pedagang dan harga atas bertujuan melindungi konsumen. “Hanya saja daftar standardisasi harga makanan dan minuman itu belum kami tembuskan ke UPT Pengelolaan Kawasan Malioboro dan LPKKM (lembaga pemberdayaan komunitas kawasan Malioboro),” kata Sukidi saat dihubungi wartawan kemarin.

Alasan belum dikirimkan daftar standardisasi harga makanan dan minuman di lesehan Malioboro karena masih banyak persoalan dalam internal paguyuban yang belum terselesaikan. Meski demikian,Sukidi menjamin seluruh pedagang menaati batasan harga yang telah disepakati itu.“Bisa dicek,sekarang pedagang sudah memperbaharui daftar harganya yang dipasang,”ucapnya. Standardisasi harga antara satu makanan dan minuman tidaklah sama. Hal itu disesuaikan dengan harga ideal di kawasan wisata. Namun, PPLM telah menyepakati makanan termahal di lesehan Malioboro sebesar Rp25.000/porsi.“Namun, itu tidak berlaku untuk jenis seafood. Kadang mahal, kadang juga murah, tergantung musimnya,” tutur Sukidi.

Kasubag Umum UPT Pengelolaan Kawasan Malioboro Sigit Kusumaatmaja menilai standardisasi harga makanan dan minuman merupakan hasil kesepakatan komunitas pedagang lesehan. Pihaknya tidak ikut campur dalam penentuan standar harganya.“Kami hanya mendorong pedagang menaati standardisasi harga yang telah ditetapkan,”tandasnya. (abdul malik mubarak)

Nilai Agamais dari Keraton di Masyarakat Mulai Luntur

YOGYAKARTA (SI) – Nilai-nilai agamais dari Keraton Yogyakarta yang diwarisi dari para pendiri Kasultanan diduga mulai luntur di kehidupan masyarakat Yogyakarta.

Terkait hal itu, Kanwil Kantor Kementerian Agama DIY Keraton Yogyakarta akan menggelar beberapa kegiatan untuk memperingati usia Keraton Yogyakarta ke-263 tahun. Acara digelar dua hari mulai hari ini (12/5), dipusatkan di Alunalun Utara Yogyakarta. Kepala Kanwil Kantor Kementerian Agama DIY KRT Afandi Wasistobroto mengatakan peringatan atau hadeging(berdirinya) Keraton ini akan digunakan untuk mengenalkan kembali nilai dan budaya agamais Keraton pada masyarakat. Salah acara yang digelar adalah mujahadah akbar dan semaan Alquran yang diikuti sekitar 30.000 jamaah dari seluruh DIY dan sekitar. Menurut dia, mujahadah dan semaan Alquran digelar di Pagelaran Keraton Yogyakarta.

Mujahadah akan dilakukan pada Rabu (12/5) dan semaan dilakukan Kamis (13/5).Mujahadah akan dipimpin oleh Habib Syekh bin Abdul Qadir yang juga hadir pada semaan Alquran. ”Dengan acara ini, kita berharap agar nilai-nilai agamais dari Keraton di masyarakat kembali menguat,” katanya kepada wartawan kemarin. Menurut Afandi, lunturnya nilai- nilai agamais dari Keraton di masyarakat Yogyakarta bisa dilihat dari tata cara ibadah di masjid dan pergaulan masyarakat secara umum setiap harinya. ”Di masjid-masjid di Yogyakarta dulu sering kita dengar puji-pujian atau sholawatan Jawa menunggu iqomah dikumandangkan. Itu menjadi sebuah tradisi di masjid-masjid kita dulu. Tetapi sekarang jarang sekali kita dengar, hanya di masjid lingkungan Keraton yang masih,” ucapnya.

Kasubad Humas Kanwil Kantor Kementerian Agama DIY Sidik Pramono menambahkan, banyak simbol-simbol budaya dari Keraton Yogyakarta yang saat ini hanya dipahami masyarakat Yogyakarta hanya sebagai simbol semata. ”Simbol-simbol budaya itu seakan kehilangan ruhnya karena masyarakat hanya tahu simbolnya, tanpa tahu makna filosofi yang ada di dalamnya,”paparnya.

Kanwil Kantor Kementerian Agama DIY sudah membuat kesepakatan dengan Keraton Yogyakarta untuk membangkitkan kembali dan menanamkan kembali nilai- nilai agamais dan budaya agamais Keraton Yogyakarta tersebut dalam masyarakat Yogyakarta.Hal itu dilakukan melalui pendidikan di seluruh madrasah yang ada di DIY. (ridwan anshori)

Surat Terbuka Keluarga Susno untuk Ibu Negara

ISTRI mana yang rela suaminya terancam? Setelah dijadikan tersangka dan ditangkap atas kasus penyuapan PT Salmah Arowana Lestari, istri Susno Duadji, Herawati, berupaya membebaskan sang suami dengan menulis surat terbuka kepada Ibu Negara Ani Yudhoyono.

Dalam surat yang terdiri dari 8 paragraf setebal dua halaman, Herawati meminta Ibu Negara memengaruhi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk mengambil alih kasus yang menimpa mantan Kabareskrim Polri itu. “Ibu Hajah Ani SBY yang saya hormati, saya beserta keluarga besar Susno Duadji memohon kiranya dapat membantu saya dan keluarga. Saya merasa yakin bahwa Presiden SBY tetap serius memiliki komitmen memberantas korupsi.

Saya berharap Bapak Presiden SBY dapat berkenan turun tangan selaku panglima tertinggi Polri dan TNI untuk mengambil alih penanganan kasus yang menimpa suami saya,”ujar Herawati, membacakan suratnya di kediamannya di Puri Cinere, Jalan Cibodas 1 No 7,Cinere,Depok,kemarin. Dalam jumpa pers tersebut, Herawati didampingi salah seorang anggota tim pengacara, Efran Helmi Juni, dan juru bicara keluarga besar Susno, Husni Maderi.

Surat terbuka itu kemarin langsung diantarkan Herawati dengan ditemani dua anaknya,Diliana Ermaningtias dan Indira Tantri Maharani,ke Sekretariat Negara. Herawati mengaku, tidak mengirimkan surat tersebut langsung ke Ibu Negara dengan alasan etika dan kepatutan. “Terlalu jauh jaraknya (seorang istri polisi untuk menghadap langsung Ibu Negara),”tuturnya.

Herawati mengungkapkan,keluarga meminta Presiden SBY mengambil alih penanganan kasus Susno karena penanganan yang dilakukan Mabes Polri sewenang- wenang dan bertentangan dengan amanah Presiden yang mendorong pemberantasan korupsi. Menurut Herawati,perilaku sewenang-wenang tergambar dari perilaku beberapa elite di institusi Polri yang berusaha “menghancurkan” kehidupan keluarganya.

Yang membuat Herawati prihatin, Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri membiarkan pelanggaran HAM oleh anak buahnya terhadap suaminya dan menghilangkan hak-haknya sebagai warga negara.“Padahal,suami saya sudah rela berkorban dicopot dari jabatannya selaku Kabareskrim Mabes Polri walaupun suami saya tidak memiliki kaitan tanggung jawab langsung dengan penanganan kasus Bibit-Chandra.

Suami saya sudah diperiksa Itwasum dan disidang oleh PN Jaksel dan dinyatakan bahwa suami saya tidak bersalah,”imbuhnya. Herawati juga menegaskan, penangkapan terhadap suaminya tersebut merupakan rekayasa. Dikatakan, polisi menangkap dan menjadikan suaminya sebagai tersangka tanpa ada bukti yang kuat dan hanya berdasarkan keterangan saksi yang direkayasa.

“PPATK sudah menyelidiki rekening Susno Duadji sesuai permintaan Mabes Polri dan menyatakan bahwa harta kekayaan suami saya termasuk rekeningnya tidak ada penyimpangan. Kesimpulan tersebut disampaikan Kamis 15 April 2010. Seharusnya, sejak hari itu sudah tidak ada lagi kecurigaan atau tuduhan negatif terhadap harta kekayaan suami saya,”tegasnya.

Dia kemudian menuturkan, suaminya sudah mengabdikan diri kepada bangsa dengan menjalan tugasnya di institusi Polri dengan sebaik mungkin. Suaminya juga sudah menjalankan amanah Presiden untuk memberantas korupsi, antara lain dalam kasus Robert Tantular yang berhasil menyelamatkan triliunan rupiah uang negara.

Malam harinya Herawati bersama sejumlah anggota keluarga sempat menjenguk sang suami di Gedung Bareskrim Mabes Polri. Kepada wartawan Herawati mengatakan, kedatangan mereka hanya untuk menjenguk Susno dan membawa perlengkapan salat. Di tempat yang sama, Herawati juga berkesempatan menerima penghargaan Top News Maker dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jaya mewakili suaminya. (a fajrihidayat/ m marzuki)

Kapal Nabi Nuh Ditemukan di Turki

Kapal Nabi Nuh Ditemukan di Turki

kapal-nabi-nuh3
kapal-nabi-nuh6
deck-kapal-nabi-nuh
Bahtera (kapal) Nuh telah lama menjadi kontroversi di dunia arkeologi. Sejarah mencatat bahwa Nuh diperintahkan Tuhan untuk membuat sebuah bahtera karena Tuhan berniat menurunkan hujan maha lebat ke bumi. Al-Quran mengisahkan bahwa Nuh mentaati perintah tersebut dan tepat pada waktu yang telah ditentukan Tuhan, maka turunlah hujan yang sangat lebat ke muka bumi dan menenggelamkan semua makhluk hidup yang ada. Nuh beserta keluarganya dan binatang-binatang yang diselamatkannya kemudian mengapung bersama bahtera tersebut.

Kisah tersebutkemudian menjadi bahan perbincangan yang hangat di kalangan sejarawan dan arkeolog. Ada pihak yang mendukung bahwa kisah tersebut adalah nyata, namun ada juga yang menganggapnya hanya sekedar dongeng. Namun, perdebatan tersebut kini berakhir dengan telah ditemukannya bukti-bukti ilmiah berkaitan dengan kisah tersebut. Sisa-sisa bahtera tersebut ditemukan pertama kali oleh seorang Kapten angkatan darat dari militer Turki. Ia menemukannya secara tidak sengaja pada waktu meneliti foto-foto wilayah pegunungan Ararat. Kemudian untuk mengkonfirmasi temuan tersebut, diundanglah ahli-ahli arkeologi dari Amerika Serikat untuk meneliti keabsahannya.
anchor-stone-kapal-nabi-nuh5
Pada ekspedisi ilmiah yang kemudian dilakukan pada ketinggian 7000 kaki, sekitar 20 mil sebelah selatan puncak gunung Ararat, mereka menemukan sebuah kapal sepanjang kira-kira 500 kaki yang telah membatu. Pengukuran yang kemudian dilakukan pada obyek tersebut menghasilkan suatu kesimpulan yang mencengangkan, karena ukuran panjang, lebar dan tinggi penemuan arkelogi tersebut sama persis dengan ukuran bahtera Nuh . Saat ini, lokasi penemuan bahtera tersebut telah menjadi obyek wisata yang dapat dikunjungi semua orang.

Adakah Orang yang Pernah Melihat Kapal Nabi Nuh?

Selama lebih dari dua dekade terakhir pencarian kapal Nabi Nuh telah memperoleh perhatian internasional. Lusinan ekspedisi ke daerah Ararat di sebelah timur Turki, kebanyakan dilakukan oleh kelompok Kristen Amerika, telah menuntun kepada banyak klaim - tetapi tidak ada bukti.
Kapal Nabi Nuh Menurut Kitab Suci, kapal Nabi Nuh merupakan suatu perahu besar yang dibuat dari kayu gofir dan ditutup dengan pakal. Ukuran keseluruhannya adalah panjang 450 kaki, lebar 75 kaki dan tinggi 45 kaki dengan tiga geladak di dalam. Sebuah “jendela” dibuat di bagian atas (Kejadian 6:14-16). Sepintas, ukuran keseluruhan kapal ini menjadikannya kendaraan laut terbesar yang ada sebelum abad ke-20, dan proporsinya secara menakjubkan mirip dengan kapal laut besar yang ada sekarang.
Kitab Suci mengatakan bahwa kapal Nabi Nuh kandas di “pegunungan Ararat” (Kejadian 8:4). “Ararat” mungkin menerangkan suatu daerah (kerajaan kuno Urartu) dan bukan puncak gunung secara khusus. Setelah Nabi Nuh dan keluarganya meninggalkan kapal di atas gunung, kapal tersebut tidak pernah disebut-sebut lagi dalam Kitab Suci. Kemudian penulis-penulis Kitab Suci tidak pernah menyatakan bahwa mereka tahu bahwa kapal tersebut masih dapat dilihat.
Pegunungan Ararat
Pegunungan Ararat di Turki tempat kapal Nabi Nuh dilaporkan terlihat.
Pegunungan yang disebut Ararat sekarang lebih nampak seperti daerah pegunungan dengan dua puncak. Yang menarik, ada banyak laporan sepanjang sejarah mengenai perahu besar di pegunungan di daerah ini. Keterangan yang paling awal (bermula pada abad ke-3 S.M.) menyatakan bahwa sudah diketahui secara umum bahwa kapal Nabi Nuh itu masih dapat dilihat di pegunungan Ararat.
Laporan-laporan selama lebih dari seabad terakhir ini berkisar dari kunjungan ke kapal tersebut, sampai penemuan kayu, sampai foto pemandangannya. Secara umum dipercaya bahwa sekurang-kurangnya sebagian besar dari kapal itu masih utuh, tidak di atas puncak yang tertinggi, tetapi di suatu tempat di atas 10.000 kaki. Terperangkap dalam salju dan es hampir sepanjang satu tahun, hanya pada musim panas yang hangat saja struktur kapal tersebut dapat dilihat atau didekati. Beberapa orang mengatakan telah memanjat atapnya, yang lainnya mengatakan mereka telah berjalan-jalan di dalamnya.
Pada tahun 1980-an, “ark-eology” mendapat kehormatan dengan berpartisipasinya mantan astronot NASA James Irwin dalam ekspedisi ke pegunungan. Sebagai tambahan, investigasi kapal Nabi Nuh diuntungkan dengan pecahnya Uni Soviet, karena pegunungan tersebut tepat berada di perbatasan Turki-Soviet. Ekspedisi ke atas pegunungan selalu dianggap sebagai ancaman keamanan oleh pemerintah Soviet.
Sayangnya, kunjungan-kunjungan ke situs yang diusulkan tidak menghasilkan bukti lebih lanjut, tempat beradanya foto-foto tidak diketahui lagi, dan peninjauan yang berbeda tidak menuju ke lokasi yang sama di pegunungan. Lebih dari itu, astronot James Irwin telah meninggal, seorang saksi mata inti telah menarik diri dari hadapan publik, dan sudah ada beberapa ekspedisi baru ke pegunungan di tahun 1990-an.
Tetapi usaha-usaha masih tetap berjalan. Sementara Asosiasi untuk Penelitian Kitab Suci (Associates for Biblical Research) tidak terlibat dalam usaha-usaha ini, kami melanjutkan penelitian tentang laporan-laporan kuno, pengakuan lebih lanjut dari saksi mata dan memperbaharui usaha untuk menentukan tempat berlabuhnya kapal Nabi Nuh. Masih banyak ekspedisi yang menunggu. Jika kapal tersebut memang ada di atas sana, kita akan mendengar beritanya.

REFERENCES

  • Crouse, Bill. 1992. "Noah's Ark: Its Final Birth," Bible and Spade 5:3, pp. 66-77.
  • Livingston, David. 1993. "The Date of Noah's Flood: Literary and Archaeological Evidence," Bible and Spade 6/1: 13-17.
  • Shea, William. 1988. "Noah's Ark?" Bible and Spade 1/1: 6-14.
Translated by: Jasinta
Pengarang: Gary Byers of Associates for Biblical Research
Hak Cipta © 1995, Associates for Biblical Research, Semua hak dilindungi - kecuali seperti yang tercantum pada halaman “Usage and Copyright” yang memberi pengguna ChristianAnswers.Net hak untuk menggunakan halaman ini untuk pekerjaan mereka di rumah, kesaksian pribadi, gereja dan sekolah.
Go to Associates for Biblical Research

Komentar Tambahan

Akibat film Hollywood yang diputar di bioskop pada tahun 1976 ("In Search of Noah's Ark"), banyak orang berpikir bahwa kapal Nabi Nuh benar-benar telah ditemukan. Hal khusus yang diingat oleh banyak orang adalah foto sesuatu yang diduga merupakan kapal Nabi Nuh. Ekspedisi lebih lanjut membuktikan bahwa benda tersebut adalah suatu bentuk batu yang besar.
Pada tahun 1980-an dan 90-an, orang-orang dikacaukan oleh cerita-cerita berita surat kabar yang mengklaim bahwa kapal Nabi Nuh telah ditemukan pada lokasi yang benar-benar berbeda. Laporan itu berisi struktruk berbentuk-kapal yang terletak 15 mil dari pegunungan Ararat. Sayangnya, klaim yang dibesar-besarkan ini tersebar luas. Lokasi ini sering disebut Situs Durupinar. Promosi secara internasional telah dilakukan oleh seorang perawat anestesi Amerika yang bernama Ron Wyatt. Tetapi, survei geologi yang dilakukan secara ekstensif, radar bawah-permukaan dan data pengeboran mengkonfirmasikan bahwa formasi yang aneh ini merupakan keadaan geologi yang umum terdapat di seluruh pegunungan Ararat. Itu bukan kapal Nabi Nuh.
[ Jika informasi ini berguna, pertimbangkanlah dalam doa untuk memberi sumbangan guna membantu menutupi biaya-biaya agar menjadikan pelayanan yang membangun iman ini tersedia bagi Anda dan keluarga Anda! Sumbangan bersifat tax-deductible (di Amerika). ]
Diterjemahkan oleh: Jasinta
Pengarang: Paul S. Taylor and Mark Van Bebber of Eden Communications
Hak Cipta © 1995, Eden Communications, Semua hak dilindungi - kecuali seperti yang tercantum pada halaman “Usage and Copyright” yang memberi pengguna ChristianAnswers.Net hak untuk menggunakan halaman ini untuk pekerjaan mereka di rumah, kesaksian pribadi, gereja dan sekolah.
Go to Eden Communications
www.ChristianAnswers.Net/indonesian
Christian Answers Network
PO Box 200
Gilbert AZ 85299